Kamis, 12 September 2013

IV. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)

Protista ini disebut mirip jamur karena struktur tubuh, cara reproduksinya yang mirip fungi dan memiliki ciri-ciri seperti jamur, antara lain bersifat eukariotik, tidak memiliki klorofil, dapat menghasilkan spora dan heterotrof.  Pada saat zigot, Protista ini bergerak mirip Amoeba. Protista mirip jamur ini dibagi 3, yaitu: Jamur lendir plasmodial (Myxomycota), jamur lender seluler (Acrasiomycota) dan jamur air (Oomycota).

A.    Jamur Lendir Plasmodial (Plasmodial Slime Mold)

Jamur lendir plasmodial disebut juga Myxomycota (Jamur lendir tidak bersekat). Sebagian besar spesies ini memiliki cirri berpigmen terang, umumnya berwarna kuning atau oranye, bersifat hetetotrof fagosit dan memiliki tahapan makan berbentuk massa ameboid (seperti amoeba). Massa ameboid tersebut dinamakan plasmodium. Plasmodium Myxomycota merupakan massa tunggal sitoplasma yang tidak terbagi oleh membran sehingga banyak mengandung nukleus. Nukleus pada plasmodium umumnya bersifat diplod (2n) dan dapat membelah mitosis secara bersamaan. Terkadang plasmodium berbentuk seperti jaringan untuk memperluas permukaan tubuhnya, sehingga banyak memperoleh makanan dan oksigen.
Pada fase plasmodium, jamur lendir ini memperoleh makanan dengan cara menjulurkan pseudopodianya ke arah makanan, kemudian ditelat (fagositosis). Jamur lendir ini bereproduksi secara aseksual dengan membentuk sporangium dan bereproduksi secara seksual dengan singami (penggabungan) antara sesama sel ameboid atau antara sel berflagela.

Siklus hidup jamur plasmodial adalah:


1. Plasmodium tumbuh dewasa dan 
    membentuk jaringan.
2. Pada saat kekeringan, plasmodium dewasa 
    membentuk sporangium bertangkai(stalk).
3. Di dalam spongarium  terjadi pembelahan secara 
    meiosis dan menghasilkan spora yang haploid 
    dan tahan terhadap kekeringan.
4.  Jika lingkungan baik, spora akan berkecambah
     membentuk sel aktif yang haploid.
5. Sel-sel tersebut akan berubah menjadi sel  
    ameboid atau sel berflagela.


Contoh Myxomycota adalah:


B. Jamur Lendir Seluler (Cellular Slime Mold)
     
Jamur lendir seluler disebut juga Acrasiomycota (jamur lendir bersekat). Jamur lendir ini memiliki tahapan  (fase) makan berupa sel-sel yang hidup soliter, tetapi setelah makanannya habis, sel-sel tersebut membentuk agregat (koloni) dalam 1 unit. Dalam 1 agregat tersusun sekitar 125.000 sel. Jamur lendir seluler berkromosom haploid (n), hanya zigot yang memiliki kromosom diploid (2n). Sel-sel Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya dan terpisahkan oleh membran mereka.
Jamur lendir ini bereproduksi secara aseksual dengan membentuk tubuh buah (fruiting body), dan bereproduksi secara seksual dengan singami sel ameboid. Terdapal sekitar 65 spesies jamur lendir seluler, antara lain Dictyostelium discoideum, Polysphondylium sp.,
Coenonia sp., dan Acytostelium sp.

Siklus hidup jamur lendir seluler ini adalah:
1. Pada saat persedian makanan tidak ada, sel-sel ameboid berkromosom haploid (n) membentuk agregat.
2. Agregat berbentuk seperti peluru dan dapat berpindah tempat.
3. Agregat menetap untuk membentuk tubuh buah.
4. Sel yang mongering membentuk batang penyokong (stalk). Sel-sel hidup bergerak ke atas sel yang mongering membentuk kumpulan spora yang haploid. Spora tersebut merupakan tubuh buah.
5. Spora bersifat resisten (tahan terhadap kondisi lingkungan buruk (kekeringan)).
6. Jika spora jatuh ke tempat yang menguntungkan, akan tumbuh menjadi sel ameboid yang haploid (n).
7. Sel ameboid berada dalam tahap makan, hidup soliter, dan bergerak dengan pseudopodia.
8. Bila makanan sudah habis, sel-sel ameboid bergerak ke arah pusat agregat untuk membuat suatu unit.
9. Pada kondisi tertentu,sel ameboid dapat melakukan singami dan membentuk zigot yg diploid (2n).
10. Zigot yang diploid (2n) akan memakan sel-sel ameboid dan tumbuh menjadi sel raksasa yang mengalami pembelahan secara meiosis dan mitosis. Hingga, menghasilkan sel ameboid yang haploid (n).
11. Bila sel raksasa pecah, sel-sel ameboid yang haploid akan keluar dan menjadi sel pemakan.

C. Jamur Air (Water Mold)

Oomycota (artinya fungi telur) atau jamur air merupakan jamur uniseluler atau multiseluler yang memiliki dinding sel dari selulosa. Oomycota disebut juga sebagai Jamur Karat Putih (white rust) atau  Jamur Berbulu Halus (downy mildew). Oomycota multiseluler berbentuk hifa halus bercabang, tidak bersekat dan memiiki banayak inti (senositik). Oomycota bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagela dua dan secara seksual dengan pembuahan sel telur oleh inti sperma yang menghasilkan zigot resisten (oospora).
Oomycota hidup secara heterotof dengan cara menguraikan organisme lain yang sudah mati (saproba). Beberapa jenis ada yang hidup sebagai  parasit.

Tedapat sekitar 500 spesies Oomycota, diantaranya:
1. Saproglenia sp., parasit pada ikan dan serangga.
2. Plasmopara viticola, parasit pada anggur.
3. Pythium sp., menyebabkan penyakit rebah semai pada tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar