IV. Protista Mirip
Jamur (Jamur Protista)
Protista ini
disebut mirip jamur karena
struktur tubuh, cara reproduksinya yang mirip fungi dan memiliki ciri-ciri
seperti jamur, antara lain bersifat eukariotik, tidak memiliki klorofil, dapat
menghasilkan spora dan heterotrof. Pada saat zigot, Protista ini bergerak mirip
Amoeba. Protista mirip jamur ini dibagi 3, yaitu: Jamur lendir plasmodial
(Myxomycota), jamur lender seluler (Acrasiomycota) dan jamur air (Oomycota).
A. Jamur Lendir Plasmodial (Plasmodial Slime Mold)
Jamur lendir plasmodial disebut juga
Myxomycota (Jamur lendir tidak bersekat). Sebagian besar spesies ini memiliki
cirri berpigmen terang, umumnya berwarna kuning atau oranye, bersifat
hetetotrof fagosit dan memiliki tahapan makan berbentuk massa ameboid (seperti amoeba). Massa ameboid tersebut
dinamakan plasmodium. Plasmodium
Myxomycota merupakan massa tunggal sitoplasma yang tidak terbagi oleh membran
sehingga banyak mengandung nukleus. Nukleus pada plasmodium umumnya bersifat
diplod (2n) dan dapat membelah mitosis secara bersamaan. Terkadang plasmodium
berbentuk seperti jaringan untuk memperluas permukaan tubuhnya, sehingga banyak
memperoleh makanan dan oksigen.
Pada fase plasmodium, jamur lendir ini
memperoleh makanan dengan cara menjulurkan pseudopodianya ke arah makanan,
kemudian ditelat (fagositosis). Jamur lendir ini bereproduksi secara aseksual
dengan membentuk sporangium dan
bereproduksi secara seksual dengan singami
(penggabungan) antara sesama sel ameboid atau antara sel berflagela.
Siklus hidup jamur plasmodial adalah:
2. Pada saat kekeringan, plasmodium dewasa
membentuk sporangium bertangkai(stalk).
3.
Di dalam spongarium terjadi pembelahan secara
meiosis dan menghasilkan spora yang haploid
dan tahan terhadap kekeringan.
4.
Jika lingkungan baik, spora akan
berkecambah
membentuk sel aktif yang haploid.
5.
Sel-sel tersebut akan berubah menjadi sel
ameboid atau sel berflagela.
Contoh Myxomycota adalah:
B.
Jamur Lendir Seluler (Cellular Slime Mold)
Jamur lendir seluler disebut juga Acrasiomycota (jamur lendir bersekat).
Jamur lendir ini memiliki tahapan (fase)
makan berupa sel-sel yang hidup soliter, tetapi setelah makanannya habis,
sel-sel tersebut membentuk agregat (koloni) dalam 1 unit. Dalam 1 agregat
tersusun sekitar 125.000 sel. Jamur lendir seluler berkromosom haploid (n),
hanya zigot yang memiliki kromosom diploid (2n). Sel-sel Acrasiomycota tetap
mempertahankan identitasnya dan terpisahkan oleh membran mereka.
Jamur lendir ini bereproduksi secara
aseksual dengan membentuk tubuh buah (fruiting
body), dan bereproduksi secara seksual dengan singami sel ameboid. Terdapal
sekitar 65 spesies jamur lendir seluler, antara lain Dictyostelium discoideum, Polysphondylium sp.,
Coenonia sp., dan
Acytostelium sp.
Siklus hidup jamur lendir seluler ini adalah:
1. Pada saat persedian makanan tidak ada, sel-sel
ameboid berkromosom haploid (n) membentuk agregat.
2.
Agregat berbentuk seperti peluru dan dapat berpindah tempat.
3.
Agregat menetap untuk membentuk tubuh buah.
4.
Sel yang mongering membentuk batang penyokong (stalk). Sel-sel hidup bergerak ke atas sel yang mongering membentuk
kumpulan spora yang haploid. Spora tersebut merupakan tubuh buah.
5.
Spora bersifat resisten (tahan terhadap kondisi lingkungan buruk (kekeringan)).
6.
Jika spora jatuh ke tempat yang menguntungkan, akan tumbuh menjadi sel ameboid
yang haploid (n).
7.
Sel ameboid berada dalam tahap makan, hidup soliter, dan bergerak dengan
pseudopodia.
8.
Bila makanan sudah habis, sel-sel ameboid bergerak ke arah pusat agregat untuk
membuat suatu unit.
9.
Pada kondisi tertentu,sel ameboid dapat melakukan singami dan membentuk zigot
yg diploid (2n).
10.
Zigot yang diploid (2n) akan memakan sel-sel ameboid dan tumbuh menjadi sel
raksasa yang mengalami pembelahan secara meiosis dan mitosis. Hingga,
menghasilkan sel ameboid yang haploid (n).
11.
Bila sel raksasa pecah, sel-sel ameboid yang haploid akan keluar dan menjadi
sel pemakan.
C.
Jamur Air (Water Mold)
Oomycota (artinya fungi telur) atau jamur air
merupakan jamur uniseluler atau multiseluler yang memiliki dinding sel dari
selulosa. Oomycota disebut juga sebagai Jamur
Karat Putih (white rust) atau Jamur Berbulu Halus (downy mildew). Oomycota multiseluler berbentuk hifa halus
bercabang, tidak bersekat dan memiiki banayak inti (senositik). Oomycota
bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan zoospore berflagela dua dan
secara seksual dengan pembuahan sel telur oleh inti sperma yang menghasilkan
zigot resisten (oospora).
Oomycota hidup secara heterotof dengan cara
menguraikan organisme lain yang sudah mati (saproba). Beberapa jenis ada yang hidup sebagai parasit.
Tedapat sekitar 500 spesies Oomycota, diantaranya:
1. Saproglenia sp., parasit pada ikan dan
serangga.
2. Plasmopara viticola, parasit pada
anggur.
3. Pythium sp., menyebabkan penyakit rebah
semai pada tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar