Minggu, 05 Agustus 2012

Sistem Ekskresi Manusia (Hati/Hepar)


B. Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelahkanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi(arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empeduyang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernihkehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garamempedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zat warna empeduterbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkaphistiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.

1. Bagian-BagianHati (Hepar)
Hati tersusun menjadi unit-unit fungsional yang dikenal sebagi lobulus yaitu susunan heksagonal jaringan yang mengelilingi sebuah vena sentral. Hati memiliki bagian terkecil yang melakukan tugas diatas disebut sel hati (hepatosit), sel-sel epithelial sistem empedu dalam jumlah yang bermakna dan sel-sel parenkimal yang termasuk di dalamnya endotolium, sel kupffer dan sel stellata yang berbentuk seperti bintang. Tugas aktifitas fagositik dilakukan oleh makrofag residen yang disebut sel kupffer. Setiap hepatosit berkontak langsung dengan darah dari dua sumber. Darah vena yang langsung datang dari saluran pecernaan dan darah arteri yang datang dari aorta. Darah dari cabang-cabang arteri hepatika dan vena porta mengalir dari perifer lobulus ke dalam ruang kapiler yang melebar disebut sinusoid.
Darah vena memasuki hati melalui hubungan vaskuler yang khas dan kompleks yang dikenal sebagai sistem porta hati. Vena yang mengalir dari saluran cerna tidak secara langsung menyatu pada vena cava inferior akan tetapi vena vena dari lambung dan usus terlebih dahulu memasuki sistem vena porta. Pada sistem ini produk-produk yang diserap dari saluran cerna untuk diolah, disimpan, dan didetoksifikasi sebelum produk produk tersebut kembali ke sirkulasi besar.
2. Fungsi Hati (Hepar)
1.     Manghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah. Fungsi empedu sebagai pengemulsi lemak.
2.     Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit.
3.     Mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya sebagai cadangan gula, serta mengatur kadar gula dalam darah.
4.     Membentuk protein tertentu dan merombaknya.
5.     Tempat untuk mengubah provitamin A menjadi vitamin A
6.     Tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen yang berperan dalam pembekuan darah.
3. Penyakit pada Hati (Hepar)
a. Alkoholisme      
Penggunaan alkohol berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai kondisi mental dan fisik. Konsumsi alkohol mempengaruhi hati dan organ lainnya. Ada tiga tahapan penyakit hati alkoholik. Pertama, fatty liver berkembang pada peminum berat. fungsi hati tidak memburuk pada tahap ini dan kondisi ini dapat dibalik jika alkohol tidak dikonsumsi. Tahap kedua adalah hepatitis alkohol di mana pasien dapat mengembangkan penyakit kuning. Efek dapat dikembalikan pada tahap ini jika konsumsi alkohol lebih lanjut dihentikan dan pengobatan diambil. Tahap terakhir adalah sirosis hati, yang ireversibel dan kerusakan berat hati. Akibatnya, fungsi hati yang terkena, dan rentang hidup seseorang juga berkurang.
b. Kanker Hati
Kanker hati biasanya merupakan pengembangan sekunder. Tumor paru-paru, usus besar, pankreas, atau perut bisa menyebar ke hati. Tumor hati baik jinak atau ganas. Ganas, atau kanker, tumor hati ada dua jenis – hepatoma dan cholangiocarcinoma. hepatoma adalah tumor yang tumbuh di hati dan menyerang jaringan normal. Cholangiocarcinoma adalah kanker dari sel-sel saluran empedu. Advanced tahap kanker hati mengakibatkan kematian.
c. Sirosis
Parut pada jaringan normal dan peradangan hati menyebabkan sirosis. Ini adalah salah satu penyakit sepuluh besar di dunia yang menyebabkan kematian.

d. Viral Hepatitis
            Setiap dari virus berikut dapat mempengaruhi hati dan menyebabkan kematian: Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, hepatitis D, hepatitis E, dan Hepatitis X. antaranya tipe A, B dan C merupakan jenis utama dari hepatitis virus. Sekitar 40-60% dari kematian penyakit hati disebabkan oleh Hepatitis.

4. Pencegahan pada penyakit Hati (Hepar)
1. Mencegah dengan vaksinasi (hepatitis A dan hepatitis B).
2. Melakukan pola hidup yang bersih, seperti seperti mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau mengganti diapers.
3. Tidak menggunakan obat-obatan terlarang dan mengkonsumsi alkohol.
4. Menghindari pola hidup seks bebas.
5. Mempraktekan kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau mengganti diapers.
6. Menghindari meminum atau memakai air keran jika berpergian ke luar negeri.
7. Menghindari memakai obat terlarang, terutama penggunaan bersama alat suntik.
8. Menghindari penggunaan bersama alat-alat kesehatan pribadi seperti alat cukur atau gunting kuku.
9. Menghindari bahan racun dan konsumsi alkohol berlebihan.
10. Gunakan bat-obatan seperti yang dianjurkan.
11. Gunakan kehati-hatian pada produk-produk kimia industri.
12. Makanlah diet yang berimbang baik menurut petunjuk piramid dari makanan.
13. Dapatkan satu suntikan dari immune globulin sesudah terpapar pada hepatitis A.




Sabtu, 04 Agustus 2012

Sistem Ekskresi Manusia (Ginjal)

A. Ginjal
          Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.





1.  Bagian-bagian Ginjal
 a. Korteks: Adalah bagian ginjal yang terdapat badan-bagan malpighi(glomerulus dan kapsula bowman), tubulus kontortus proksimal, dan tubulus kontortus distal.
b. Nefron: Adalah tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat lebih dari 1 juta buah nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
c. Medula: Terdiri dari 9 sampai 14 bagian yang berbentuk piramid. Di dalamnya terdapat lengkung henle dan tubulus kolektivus.
d. Pelvis: Merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
e. Glomerulus: Tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer.
f.  Kapsula bowman: Adalah semacam kantong/kapsul yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.
g. Tubulus kontortus proksimal: Adalah tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Menghasilkan urin sekunder.
h. Lengkung henle: Penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal.
i. Tubulus kontortus distal: Tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder. Menghasilkan urin sesungguhnya.
j. Tubulus kolektivus: Adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih.

  
2. Fungsi-Fungsi Ginjal
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh     
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan                                          
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal                                                                                   
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia                      
 5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

3. Penyakit Ginjal
a. Batu ginjal
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut lebih lanjut dapat menimbulkan hidronefrosis. Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
b. Nefritis
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman. Nefritis (perhatikan Gambar 1.5) biasanya disebabkan adanya bakteri Streptococcus.
c. Glukosuria
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit tersebut sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Kadar glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.

d. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat filtrasi.
e. Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.

4. Pencegahan pada penyakit Ginjal
a. Olahraga lebih berdampak positif bagi tubuh dibandingkan dengan olah raga berat namun tidak teratur. Misalnya Anda bisa melakukan jalan santai setiap pagi atau bersepeda 1-2 jam setiap minggu.

b. Berhenti Merokok. Dilihat dari sudah pandang manapun merokok akan selalu merugikan tubuh Anda.Karena rokok dengan kandungan nikotinnya dalam proses jangka waktu lama akan merusak organ-organ penting tubuh Anda, Olah Raga. Lakukan olah raga secara rutin dan teratur. Olah raga yang teratur -tidak terlalu berat- akan baik paru-paru, kulit, jantung maupun ginjal.

c. Kurangi Makanan Berlemak. Makanan berlemak akan menyebabkan kandungan kolesterol dalam darah Anda meningkat.

d. Berat Badan. Perhatikan berat badan sehingga Anda dapat terhindar dari obesitas.

e. Konsumsi Air Putih. Mengonsumsi air putih yang cukup, menghidari konsumsi jamu atau herbal yang tidak jelas, menghidari konsumsi obat-obatan secara sembarangan (tanpa resep dokter) merupakan hal sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi potensi munculnyapenyakit ginjal.
f. General Checkup. Gagal ginjal juga dapat dicegah melalui pemeriksaan kesehatan (medical checkup) secara rutin, termasuk pemeriksaan urin dan darah. Memeriksakan gangguan ginjalseperti kencing batu, prostat dapat mecegah munculnya gagal ginjal.